Sabtu, 24 Juli 2021

KARYA JUARA 1 KOMPETISI MENULIS OPINI

 Revolusi Pendidikan Indonesia di Tengah Covid 19, Bagaimana Tranformasi
Digital Berjalan diatas Kesenjangan.


Seiring merebaknya pandemik Covid 19 di berbagai belahan dunia dan juga di beberapa willayah di Indonesia.Covid 19 telah mempengaruhi semua orang. Pandemik ini telah merubah semua aspek hidup manusia dan telah memimpin manusia ke sebuah masa dimana segala sesuatunya dilakukan dengan teknologi yang cepat dan tak terbatas. Adanya pandemik tersebut merupakan salah satu yang menuliskan tinta sejarah baru dalam dunia pendidikan khususnya dunia pendidikan Indonesia.Era pandemik memaksa kita untuk memutuskan sistem pendidikan tradisional yang berlangsung sejak puluhan tahun.Covid 19 memberikan kesempatan bagi masyarakat dan pemangku kebijakan untuk mengagas, melakukan redefinisi serta menata ulang seperti apa sistem pendidikan yang dibutuhkan.Hal tersebut dilakukan karena ketika kita melihat sistem pendidikan yang ada di beberapa negara khususnya di Indonesia sistem yang digunakan telah begitu banyak menggunakan sistem yang dirancang dengan menilik kebutuhan era revolusi industri pertama dimana sistem pembelajaran cenderung bersifat pasif. Oleh karena itu melalui pandemik Covid 19 membawa arah baru salah satunya adalah transformasi digital yang memberi pengharapan berupa moderinisasi pendidikan untuk lebih relevan kedepanya. Didalam hal ini, ada dua isu utama untuk menata kembali pendidikan di Indonesia, Pertama bagaimana strategi mengajar yang tepat? dan Kedua apakah strategi ajar itu?. Bermula dari bagaimana?, beberapa institusi pendidikan yang ada di di indonesia memilki kendala yaitu ketidaksiapan mereka dalam merespon transformasi digital yang datang secara tiba-tiba, cepat, dan bagaimana para pengajar, siswa, serta orang tua merasa kewalahan atas perpindahan strategi pembelajaran tersebut. Agaknya ketika kita menilik jawaban perihal bagaimana strategi mengajar yang tepat, kita menemukan suatu paradoks, bagaimana tidak langkah yang awalnya bertujuan baik untuk melakukan transformasi nampaknya berbanding terbalik dengan realitas,bisa kita lihat di realitas masyarakat nampaknya langkah transformasi terhadap sistem pendidikan rupanya hanya tetap menawarkan konten pendidikan usang yang sama dengan metode pembelajaran yang bersifat pasif, pembedanya dengan sistem terdahulu hanya terdapat pada webcam yang disimpan tepat didepan mereka. Lalu selain perolehan sistem yang tetap sama transformasi digital di dunia pendidikan nyatanya malah memunculkan kesenjangan, ketidaksetaraan di tengah masyarakat.Pandemic yang berjalan sangat cepat tanpa sinyal alaram membuat beberapa orang tidak memiliki kesiapan, di Indonesia banyak orang-orang yang tidak mampu terpaksa berjuang lebih keras lagi supaya tetap mendapat asupan edukasi serta mengikuti arus transformasi digital,sebagian dari mereka juga terpaksa untuk menghentikan asupan tersebut dikarenakan kondisi finansial yang carut marut. Pada ketidaksiapan ini mereka hanya mengantung nasibnya kepada pengusa tapi sayangnya penguasa tidak dapat menjamin apapun sebab mereka pikir ada banyak hal yang lebih penting dari sekedar asupan edukasi rakyat. Ketidaksetaraan sistem ajar dan asupan edukasi pula menimbulkan masalah sosial lainya. Banyak anak di Indonesia yang terpaksa direnggut haknya, sebagian anak malang itu dinikahkan dengan sebab orang tuanya tak kuat menghadapi kesenjangan yang ada. Kesenjangan transformasi digital juga membuat kesehatan mental beberapa siswa di Indonesia menurun, fasilitas yang tidak sebanding dengan perintah sang guru dinilai dapat menurunkan kesehatan mental.Selain berbicara perihal bagaimana sistem ajar lalu kita beralih pada beberapa pertanyaan mengenai apakah? Yang terdiri dari beberapa sub pertanyan lainya seperti apakah transformasi digital tersebut dapat menjalankan sistem pendidikan di Indonesia dengan baik?, lalu kedua apakah mutu asupan edukasi dapat dicerna dengan baik? kemudian ketiga apakah sistem ini sudah setara dan terakhir apakah sistem ini relevan?. Untuk menjawabnya saya melakukan sebuah penelitian kecil terhadap 5 orang yang terdiri atas siswa dan mahasiswa.3 dari mereka menjawab pertanyaan pertama dengan argumentasi bahwa transformasi sistem pendidikan di Indonesia berjalan dengan baik,mereka juga menunjukan bukti konkrit bahwasanya dengan transformasi digital membawa kemudahan dalam mengakses asupan ilmu, sementara 2 orang lainya menjawab bahwa transformasi tidak berjalan dengan baik. Kemudian perihal pertanyaan kedua ketiga dan keempat mereka memiliki keselarasan dalam beragurmen bahwasanya mutu yang diberikan oleh transformasi digital erapandemik ini masih kurang,selain kurangnya mutu asupan perihal relevansi dan kesetaraan pun masih sangat jauh dari standar,mereka menekankan harap bahwasanya perlu ada peningkatan lebih serius perihal hal ini. Konklusi, saran dan kritik perihal revolusi pendidikan melalui transformasi digital era pandemik covid 19 adalah revolusi tidak berjalan semestinya karena kesenjangan hadir ditengahnya.Perlu adanya suatu sikap konkrit dan efisien untuk memulainya. Langkah awal untuk memulainya adalah dengan membaca situasi serta menyadari peran masing-masih sehingga diharapkan munculnya suatu kolaborasi antara rakyat Indonesia dan pemangku mandat. Pemangku mandat harus membuat suatu sistem regulasi yang jelas dan dapat diterima oleh masyarakat agar dapat tumbuh kesetaraan selain perubahan pada sistem regulasi pemangku mandat harus banyak memfasilitasi dan berinvestasi di dunia pendidikan terutama pada era pandemik Covid 19 ini. Revolusi pendidikan harus segera dilaksanakan dengan menyesuaikan dengan relevansi zaman karena pendidikan adalah tonggak peradaban suatu bangsa jika pendidikan itu hancur maka bangsa itu akan hancur pula.

Referensi: Reuters
Nama Lengkap ; Adhinda Maharani
NPM:119010109
Fakultas/Prodi : Hukum/ilmu Hukum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar