Minggu, 25 Oktober 2020

KULIAH UMUM "Set Your Passion Be A Young Entrepreneur"

 

BEM FE UGJ – Kamis (22/10) Departemen Eksternal telah menyelenggarakan Kuliah Umum “Set Your Passion Be A Young Entrepreneur” dengan menghadirkan pembicara yang tentunya sangat menarik, yaitu :  Linson Parlindungan Sitompul (General Manager Witel Cirebon PT. Telekom Indonesia Persero Tbk), Intan Rike Febriyanti (HR Practitioner & Young Entrepreneur), Fahruli Dwi Yanuar (Manajer Marketing PT. Tulus Asih Group) melalui aplikasi Zoom Meeting. Kuliah Umum tersebut membahas mengenai bagaimana mengenali passion dan memantapkan skill untuk bekal masa depan yang lebih baik dan terus berinovasi agar mampu bersaing dari segala situasi. Supaya menjadi Entrepreneur muda yang mampu bersaing di era generasi milenial sekarang ini.

Dalam materi yang disampaikan oleh pak Linson menjelaskan mengenai Entrepreneurship, sebenarnya apa itu? Entrepreneurship adalah suatu usaha untuk menciptakan nilai melalui pengamatan atas suatu kesempatan bisnis, dengan melakukan manajemen resiko yang mungkin timbul serta keterampilan untuk berkomunikasi serta memobilisasi sumber daya yang ada terutama sumber daya manusia sehingga dapat menciptakan sesuatu yang bernilai.

Kuncinya yaitu : Bussines Opportunity ( Peluang bisnis), Creativity (Kreatifitas), Risk Management (Manajemen resiko), Create value (menciptakan nilai), dan Resource Management (Pengelolaan sumber daya).

           Sekarang ini dengan teknologi yang semakin maju banyak sekali perubahan yang sangat cepat dan tidak terduga, jadi kita harus menyesuaikan diri menjadi seorang entrepreneur yang terus berinovasi. Pernah mendengar istilah VUCA? VUCA adalah singkatan dari :

1. Volatility (Kecepatan perubahan)

Merujuk pada situasi yang berubah dari satu kondisi ke kondisi lain secara konstan. Dibawah kondisi tertentu, Volatilitas bisa meledak kapan saja tanpa ada tanda apapun karena berubah dari kondisi stabil menjadi tak beraturan.

2. Uncertainty (Ketidakpastian akan masa kini)

Merujuk pada situasi kurangnya informasi spesifik terkait satu hal. Situasi tidak pasti akan lebih sulit diantisipasi atau diprediksi jika tidak dijelaskan lebih dulu dengan gamblang, prediksi secara histori sangat membantu dan pengalaman masa lalu sudah tidak relevan lagi dan sulit diterapkan disituasi saat ini.

3. Complexity (Banyak faktor penentu keputusan)

Merujuk pada sejumlah aspek, umumnya terkait hubungan antar komponen. Kompleksitas sering terjadi di jajaran manajemen dengan alur kerja yang rumit. Masalah yang kian menumpuk lebih sulit diselesaikan, dan itu sebabnya pemimpin harus mengambil sikap tegas jika ada satu masalah kecil yang muncul sebelum berubah kompleks.

4. Ambiguity (Kurangnya kejelasan dari sebuah persitiwa)

Bisa diartikan sebagai beberapa atau belum pasti, dan istilah sering dipakai untuk menggambarkan situasi yang Belum jelas karena terdapat beberpa pilihan. Yang membuat kian pelik, ambigu bisa diinterpretasikan secara berbeda untuk tiap individu.

 Istilah tersebut merupakan kombinasi alami dari situasi dan kondisi yang buruk, VUCA tak akan membahayakan apabila dihadapai dengan cara yang tepat dan akurat.

        Materi yang dibawakan ibu Intan adalah “IDENTIFYING YOUR PERSONALILTY IN AGILE WORLD”, lalu apa itu Agile World? Agile sendiri artinya kelincahan, ketangkasan, gerakan cepat sedangkan Agile World adalah pergerakan perubahan kondisi dunia yang begitu cepat, lincah dan tangkas.

Tips menghadapi perubahan dunia yang Agile :

1. Memiliki kemampuan berpikir kritis dan analistis

2. Memliliki keterampilan problem solving yang baik

3. Memiliki mindset yang agile dan positif

4. Pastikan kamu mengenali kelebihan dan kelemahan kepribadianmu

5. Kenali minat dan bakatmu

6. Memiliki effort yang keras untuk keluar dari zona nyaman

7. Asah softskill dan hardskill lebih baik lagi

8. Memiliki tingkat resiliensi yang tinggi (kemampuan menyesuaikan diri dalam situasi yang sulit).

        Lalu materi terakhir yang dijelaskan oleh pak Fahruli adalah “Masa Krisis”, seperti yang kita tahu bahwa sekarang ini nasional maupun internasional tengah mengalami masa krisis akibat pandemi corona. Pembelajaran apa yang bisa kita ambil dari masa krisis?

1. Dapat memilih profesi yang ingin digeluti

2. Dapat memilih usaha yang ingin dimiliki

3. Belajar membuka keran rezeki yang lain

4. Belajar mengelola keran rezeki yang kita punya.

        Menurut pak Fahruli Bisnis itu yang dimulai bukan yang dipikirkan, jika kita hanya memikirkannya saja tanpa ada action kapan tergapai bisnis itu. Pak Fahruli menyarankan untuk membuat target hidup entah itu 3 bulan, 6 sampai 12 bulan yang akan datang. Kita harus memiliki komitmen diri terhadap target tersebut.

Quotes dari pak Fahruli adalah “Masa krisis adalah guru terbaik”.

Terima kasih sobat blog, see you....

Berikut dokumentasi dari acara tersebut,

 






 


WORLD MENTAL HEALTH DAY

 


Hallo Sobat Blog..

Kali ini admin mau share tentang Kesehatan Mental karena pada tanggal 10 Oktober kemarin adalah World Mental Health Day (Hari Kesehatan Mental Sedunia). Dan untuk meningkatkan kesadaran bagi masyarakat Indonesia bahwa kesehatan mental itu penting, seperti yang kita tahu di Indonesia orang yang terkena gangguan mental itu disebut gila. Apalagi dikondisi pandemi sekarang, banyak pekerja yang dirumahkan bahkan di PHK ditengah ekonomi yang semrawut ini membuat tak sedikit pula stres menghampiri orang-orang dengan tekanan yang mereka terima. Ketika ada orang terdekat yang terkena gangguan mental sebisa mungkin untuk menolongnya atau mencarikan pertolongan karena itu bukanlah hal sepele yang harus diabaikan. Jadi admin mau membahas sedikit mengenai seberapa pentingkah kesadaran terhadap kesehatan mental?

Pengertian mental itu sendiri adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pikiran, batin, dan watak manusia yang bukan bersifat badan atau tenaga atau dengan kata lain tidak berwujud fisik. Menjaga kesehatan mental itu penting karena ketika kita sehat secara mental, maka kita akan :

1.  Menerima diri apa adanya

2. Mampu beradaptasi, berkembang, dan mengekspresikan diri

3. Mampu mengendalikan diri

4. Mandiri dan bertanggung jawab pada diri sendiri

5. Mau mempelajari hal baru

6. Memiliki empati

7. Mampu menghargai orang lain

8. Adaptif terhadap lingkungan.

 

Banyak yang mengatakan bahwa untuk dapat  menjaga kesehatan mental, kita perlu sadar dan paham dengan keadaan diri sendiri terlebih dahulu. Sebelumnya, mari kita bahas apa sih Self Awareness itu? Self Awareness (Kesadaran diri) adalah kemampuan untuk melihat diri sendiri secara jelas dan objektif melalui introspeksi. Dapat dikatakan juga Self Awareness adalah sikap berupaya untuk memahami dan memperhatikan pikiran, perilaku, perasaan diri sendiri, serta dampaknya terhadap orang lain.

Nah gimana caranya supaya kita bisa lebih aware/sadar terhadap diri sendiri?

1. Meditasi

Saat melakukan meditasi kita akan memusatkan pikiran terhadap sesuatu yang terjadi, sehingga tubuh akan lebih menyadari diri sendiri dan apa yang telah terjadi dalam hidup. Sobat blog mungkin dapat meluangkan waktu untuk menyendiri menghindari keramaian, entah itu dengan melakukan kegiatan yang disukai akan membuat sobat blog lebih fokus terhadap tujuan yang akan dilakukan.

2. Berlatih Mindfulness

Pada dasarnya, mindfulness mirip dengan self awareness, dimana keduanya sama-sama mengarahkan pikiran secara sadar ke arah dalam untuk menjadi lebih sadar akan keadaan diri, pikiran, keyakinan, dan emosi.

3. Menjadi Pendengar Yang Baik

Dengan bersikap terbuka, kita dapat belajar untuk mendengarkan secara objektif apa yang ingin disampaikan orang lain dan pada akhirnya dapat membantu kita belajar  mendengarkan secara objektif pula apa yang ingin disampaikan diri sendiri.

4. Mengevalusi Diri Sendiri

Evaluasi dilakukan dengan mengetahui kekurangan dan menggalinya lebih dalam untuk diperbaiki. Introspeksi, sobat blog harus selalu mengevaluasi diri sendiri dengan berintrospeksi apa hal-hal yang sudah dilakukan sobat blog apakah sudah benar atau tidak, jika merasa tidak benar maka sobat blog harus memperbaiki itu dengan tidak mengulangi kesalahan yang sama.

5.  Menulis Jurnal Pribadi

Dengan menulis jurnal pribadi, kita dapat mengeksplorasi diri berdasarkan apa yang kita rasakan atau pikirkan ke dalam tulisan. Hal tersebut dapat membantu kita mengungkapkan apa yang menjadi “masalah” atau kelebihan dalam diri.

6. Mendengarkan Pendapat Orang Lain

Terkadang, kita menilai diri sendiri dengan tidak objektif. Oleh karena itu diperlukan penilaian orang lain seperti teman atau kerabat dekat. Agar sobat blog tidak menilai dari perspektif diri sendiri saja.

 

 

 

Sumber  : Lingkar Psikologi (Psycirle.id)

 

LIVE IG “BEM FE - TALK Get To Know More About Us”



BEM FE UGJ – Jum’at  (16/10) telah diadakan Live Instagram melalui akun @bemfeugj_official yang merupakan salah satu proker dari Departemen Media Kreatif. Live IG ini berjudul “BEM FE - TALK Get To Know More About Us”. Membahas seputar BEM FE dan keorganisasian, dengan M. Iqbal Rizaldi Gubernur BEM FE 2020 dan Kiky Ameliya Wakil Gubernur BEM FE 2020 sebagai pembicaranya.

Dimana kak Iqbal dan kak Kiky menjelaskan serta menjawab pertanyaan dari moderator maupun dari audiens mengenai apa itu BEM FE, apa itu Galileo, berapa departemen yang ada di BEM, serta pertanyaan-pertanyaan tentang berorganisasi.

Dan bagi teman-teman yang ketinggalan ataupun belum sempat melihat Live IG tersebut, tenang.......teman-teman dapat menontonnya di IG TV @bemfeugj_official.

https://instagram.com/bemfeugj_official?igshid=1gh7lvxarhez1

Berikut dokumentasi dari kegiatan tersebut,








FUN CAMP INTERNAL BEM FE

 


BEM FE UGJ – Senin (20/09) Departemen Internal telah mengadakan Fun Camp Internal BEM FE yang bertempat di Sidomba, Kuningan. Proker ini difokuskan untuk menjaga silaturahmi serta meningkatkan hubungan antar anggota internal BEM.

Berikut dokumentasi dari kegiatan tersebut,