Peran Generasi
Muda Dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0
BEM FE UGJ -
Pada hari Kamis (28/03/2019) menyelenggarakan Seminar Ekonomi di Auditorium
kampus 1 UGJ Cirebon.
Forum
tersebut dihadiri oleh 250 mahasiswa. Dengan berdiskusi terkait “Peran Generasi
Muda dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0”
Beberapa bulan terakhir, dunia tengah ramai
membicarakan revolusi industri 4.0 (four
point zero) atau revolusi industri keempat, terutama di indonesia.
Revolusi
Industri 4.0 merupakan sebuah kondisi pada abad ke-21 dimana pada saat itu
terjadi perubahan secara besar-besaran diberbagai bidang melalui teknologi yang
mengurangi dinding pembatas antara dunia fisik, digital dan biologi.Revolusi
Industri 4.0 sudah ada didepan mata, pemerintah indonesia telah menetapkan
Roadmap making indonesia 4.0 sebagai strategi dalam mencapai target menjadi 10
besar kekuatan ekonomi dunia pada tahun 2030. Jumlah penduduk yang banyak,
ditunjang dengan perkembangan infrastruktur dan sumberdaya manusia bisa menjadi
modal penting untuk melaksanakan Revolusi Industri 4.0.
Revolusi Industri 4.0 tidak hanya mengubah
industri, namun juga pekerjaan, cara berkomunikasi, berbelanja, bertransaksi,
hingga gaya hidup. Oleh karena itu, selain mempertahankan eksistensi usaha,
pelaku bisnis juga dihimbau agar memberikan dukungan pelatihan agar anak bangsa
akan terus berkembang mengikuti perkembangan dunia digital.
Ekonomi
Indonesia sudah tidak bisa lagi mengandalkan sumberdaya alamnya. Di era yang
penuh dengan persaingan saat ini, pemuda indonesia juga harus mengubah pola
pikir dari “Pemuda Sebagai Pekerja” menjadi “Pemuda Berwirausaha”.
Pemuda merupakan gardan terdepan dalam perjuangan, pembaruan, dan pembangunan bangsa. segala potensi yang ada pada pemuda menjadi penentu kualitas bangsa indonesia di masa depan. untuk itu indonesia harus bisa memanfaatkan potensi pemuda yang sangat besar baik dari sisi jumlah maupun kualitas. Revolusi
Industri 4.0 harus disikapi dengan peningkatan kualitas dan kreativitas
sumberdaya manusia, terutama anak muda.
(Ari Rahmana)
yang merupakan Branch supervisor Biznet Cirebon.
Menurutnya
generasi muda harus berada di garis terdepan dalam era revolusi industri
digital.
"Dalam
digitalisasi ada dua efek, pelaku-korban. Sebagai organisasi pemuda, bagaimana
pelaku mengefektifkan dan membangun hal baru dari efek media sosial di era
industri 4.0 Ini harus dibangun jadi hal yang efektif dan positif,"
katanya, dalam memberikan materi.
Hal yang
sama juga ditegaskan oleh pembicara pertama, (Mutia Rahayu) Financial Technology perwakilan
dari BI Cirebon
itu
menegaskan, yang perlu dimiliki di era digitalisasi saat ini adalah keberanian
menghasilkan terobosan baru
"Jika
itu bisa dilakukan, maka ruang-ruang yang menjadi tantangan kaum muda di era
revolusi industri 4.0 akan bisa ditaklukkan," tandasnya.
Dan di acara
tersebut dihadirkan oleh content creator dari cirebon (sigit BT) yang telah
mengispirasi mahasiwa-mahasiswa yang hadir sekaligus mengajak untuk berkembang
dan berkarya di era Revolusi Industri 4.0
Karena
berkarya tidak harus diperusahaan orang saja, tapi kita juga bisa berkembang
dan berkarya melalui media yang kita punya seperti sosial media.
Mahasiswa sendiri memiliki peran sebagai penyambung lidah masyarakat.
Sebab jika bukan mahasiswa yang menjadi tempat penyalur aspirasi masyarakat
lalu siapa lagi?
Membuat arah
baru pergerakan adalah pilihan yang harus dilakukan mahasiswa agar tidak
tersingkir dari perkembangan zaman. Malahan dengan adanya revolusi industri 4.0
ini sebenarnya memberikan begitu kemudahan bagi mahasiswa dalam menentukan arah
baru pergerakan mahasiswa. Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi dan
informasi ini nantiya membuat pergerkan mahasiswa lebih tertata, lebih menarik
dan kreatif.
Ada beberapa aspek yang bisa diinovasikan
oleh mahasiswa dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi yang
berlangsung saat ini.
Pertama, dalam aspek perencanaan mahasiswa akan lebih
mudah mendapatkan informasi-informasi atau berita-berita terbaru terhadap
perkembangan situasi bangsa terkini.
Era kemajuan teknologi dan informasi tersebut
sangat memberi kemudahan bagi siapa pun termasuk mahasiswa dalam mendapatkan
dan mengakses segala bentuk informasi. Maka dengan kemudahan memperoleh
informasi tersebut memungkinkan mahasiswa untuk memperisapkan aksi-aksi dengan
lebih terencana dan lebih tertata rapi. Dengan kemudahan akses informasi
tersebut itu pula mahasiswa dapat menyaring segala informasi yang ada agar
tidak terjebak kedalam informasi yang palsu/hoax.
Kedua, era revolusi industri 4.0 ini memberikan
kemudahan bagi mahasiswa dalam menyusun strategi penyebarluasan isu-isu sentral
kepada masyarakat. Dengan kemajuan teknologi dan informasi membuat mahasiswa
lebih mudah bergerak dan lebih cepat dalam mempropogandakan isu-isu ataupun
permasalahan-permasalahan rakyat yang ingin disuarakan kepada pemerintah.
Sehingga dengan begitu isu-isu yang ingin diangkatkan atau ingin disuarakan
kepada pemerintah dapat lebih mudah disampaikan kepada masyarakat luas.
Ketiga, Kemudahan
dalam menggalang massa untuk terjun aksi adalah keuntungan bagi pergerakan
mahasiswa. Di era yang berbasis kemajuan teknologi dan informasi berbasis
internet ini membuat lebih mudah dalam menggalang massa. Hal itu dapat
dilakukan dengan mempropogandakannya melalui media social yang ada seperti:
Facebook. Twitter, Instagram, WhatsApp, dan lain-lain.
Maka dalam
melakukan aksi tidak perlu susah-susah dan menghabiskan banyak tenaga. Cukup
dengan memberikan broadcast atau pesan seruan ajakan aksi ke semua akun media
social. Selain itu juga cangkupannya bisa jauh lebih luas. Maka, dalam
menggalang massa aksi akan lebih mudah diperoleh. Selain itu juga hasil yang
dicita-citakan dalam aksi tersebut akan lebih mudah dicapai jika peserta
aksinya banyak.
Melalui ketiga poin diatas, gerakan mahasiswa
akan lebih mampu untuk memberikan peran dan kontribusi nyata untuk masyarakat
sesuai dengan kebutuhan zamannya. Akan tetapi, itu semua tidak akan pernah
terwujud apabila hal yang paling fundamental dari gerakan mahasiswa tidak
dibenahi, yakni masalah gerakan mahasiswa yang tidak solid dan mudah dipecah
belah.
Sumber : Geotimes
Lampiran Foto Kegiatan.