(20/06/2020) Telah
dilaksanakan silaturahmi BEM FE se-wilayah III Cirebon via Aplikasi Zoom dengan
pemateri dari Peneliti di Institute for Development of Economic and Finance
(INDEF) yaitu Bhima Yudishtira Adhinegara, M.Sc. dan Gubernur BEM FE UGJ 2020/2021
Muhammad Iqbal Rizaldi serta di moderatori oleh staff Departemen Eksternal BEM
FE UGJ, Indah Listriani. Pembahasan dalam diskusi ini yaitu mengenai
"Pemulihan Ekonomi ditengah Pandemi".
Seperti yang kita
ketahui bahwa Indonesia dalam kasus covid-19 ini masih meningkat atau bisa
dikatakan dalam kurva bahwa pertambahan kasus masih naik, namun pemerintah menetapkan kebijakan new
normal. Kenapa dalam hal ini ditetapkan fase pelonggaran? Jadi berpihak kepada
siapakah new normal ini?
Dalam diskusi
disinggung bahwa kebijakan new normal ini adalah untuk ekonomi korporasi bukan
ekonomi kerakyatan sehingga segi kesehatan dilonggarkan.
Kak Bhima memaparkan
bahwa Recovery Krisis di New normal ini tergantung pada :
1. Kecepatan penanganan
Covid-19
2. Besarnya Stimulus
3. Kompensasi bagi UMKM
4. Leadership =
kepercayaan masyarakat
5. Koordinasi pusat -
daerah
Stimulus Indonesia
masih kecil yaitu sebesar 3,9% terhadap PDB. Meskipun masih kecil karena dalam
rupiah, seperti yang dikatakan kak Bhima kita harus pelototin dan kritik terus
pemerintah terutama pejabat-pejabat daerah. Bahkan stimulus Indonesia masih
belum cerminkan kesiapan new normal, masih too conventional.
Bagi UMKM apabila dalam
new normal ini tidak siap dikhawatirkan ekonomi menjadi terhambat.
Ada 5 sektor peluang
pelaku UMKM ditengah pandemi ini yang kak Bhima jelaskan seperti :
1. Makanan dan minuman
2. APD ( contoh :
masker, dll)
3. Kesehatan (contoh :
sepeda untuk olahraga)
4. di bidang IT
5. Virtual Traveling
(konten creator membuat video wisata)
"Kita terus
kritis, bersuara, karena itu yang bisa kita lakukan". Itulah saran kak
Bhima kepada kita selaku mahasiswa-mahasiswi untuk memantau terus perkembangan
kebijakan pemerintah.
Terima kasih, stay safe
sobat blog!