Sabtu, 22 Desember 2018

7 Arti Manajemen Menurut Para Ahli

Begitu luasnya pengertian manajemen sehingga tidak ada definisi yang secara konsisten digunakan oleh semua orang.

Dalam hal ini 7 definisi manajemen menurut para ahli dikemukan sebagai berikut:

  • Mary Parker Follet, manajemen merupakan seni (art) dalam meyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.‌
  • James AF Stoner, manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.‌
  • Luther Gullick, manajemen suatu ilmu (science).
  • James H. Donnelly,  Jr. James L. Gibson, dan Jhon M. Ivancevich, manajemen adalah proses dari seseorang atau beberapa individu untuk mengkoordinasi kegiatan-kegiatan dari orang lain untuk memperoleh hasil yang tidak dapat dilakukan seorang individu saja.
  • Karthryn M. Bartol dan David C. Marten, manajemen adalah proses untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan melakukan kegiatan-kegiatan dari empat fungsi utama yaitu merencanakan (planning). mengorganisasi (organizing), memimpin (leading), dan mengendalikan (controlling).
  • Chuck Williams (2001), manajemen adalah menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Jadi seorang manajer bukanlah mengerjakan semua pekerjaan sendiri. Dia bekerja melalui orang-orang yang memiliki kemampuan-kemampuan teknis lapangan, tanpa mengerjakan teknisnya (walaupun bukan berarti seorang manajer tidak memiliki kemampuan teknis).
  • Murti Sumarni-John Soeprihanto (1995), manajemen merupakan suatu proses yang terdiri atas kegiatan-kegiatan mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahaan, pengkoordinasian, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya yang lain. Pemanfaatan sumber daya-sumber daya lain dalam perusahaan meliputi sumber daya bahan baku produksi, sumber keuangan, mesin-mesin, dan cara yang digunakan dalam pemanfaatan yang efisien dan efektif.

Berdasarkan uraian tersebut manajemen dapat diartikan sebagai bekerja dengan orang-orang dengan memanfaatkan sumber daya-sumber daya organisasi untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan melalui pelaksanaan atau proses fungsi- fungsi POLC (Planning, Organizing, Leading, Controlling).


Sumber :
Buku Pengantar Manajemen
Dr. H. Bachrudin Sjahroni, S.E., M.M.
Siti Maryam, S.E., M.M.
Agi Syarif Hidayat, S.E., M.M.

Rabu, 19 Desember 2018

5 Alasan Kenapa Mahasiswa Harus Aktif Berorganisasi

ngecamp di ipukan
Kalau kamu harus menjawab, termasuk mahasiswa manakah kamu: mahasiswa aktif berorganisasi atau mahasiswa kupu-kupu alias kuliah-pulang-kuliah-pulang?

Sebagai mahasiswa, tentu saja kuliah menjadi kewajiban utama. Namun, berorganisasi juga kerap menjadi pilihan tepat untuk mengasah minat bakat kamu terhadap suatu bidang. Apalagi, di kampus banyak sekali organisasi kemahasiswaan yang menawarkan kamu berbagai macam kegiatan. Ada unit kegiatan mahasiswa (UKM) seni, jurnalistik, teater, olahraga, forum diskusi, koperasi mahasiswa, dan lain sebagainya.

Kalau kamu bertanya mana yang lebih penting, kuliah atau organisasi, jelas keduanya saling melengkapi. Memang kembali pada keputusanmu, apakah ingin menjadi mahasiswa aktif berorganisasi atau cukup fokus di kuliah saja. Biasanya, dampak keputusan ini baru akan kamu rasakan begitu memasuki dunia kerja. Sebab, tak sedikit lho perusahaan yang melontarkan pertanyaan apa aktivitas kamu selain kuliah saat sesi wawancara berlangsung. Tentu saja, keaktifan berorganisasi saat kuliah menjadi nilai plus bagi dirimu.


Mengapa Mahasiswa Harus Aktif Berorganisasi?

Bagi kamu yang baru masuk tahun pertama perkuliahan, ada baiknya kamu mengetahui lebih dulu 5 alasan mengapa mahasiswa aktif berorganisasi itu perlu.

Meningkatkan soft skill

Apa yang kamu dapatkan di bangku kuliah ternyata baru sebatas hard skill, kemampuan teknis terkait disiplin ilmu yang kamu pelajari. Soft skill bukanlah sesuatu yang diajarkan secara gamblang dalam sistem perkuliahan. Termasuk hal ini adalah keterampilan mengelola diri dan orang lain, seperti manajemen waktu, bekerja dengan target terukur, memimpin sebuah tim, dan bekerja sama dengan orang lain. Segala hal penting dan mendasar tentang hubungan antarmanusia akan terasah jika kamu mengikuti organisasi.

Membangun jaringan

Jika kamu aktif berorganisasi, berarti kamu tengah membangun jaringan untuk masa depanmu sendiri. Di sini kamu berteman dengan siapa saja, dari senior hingga junior, dari teman satu fakultas sampai teman beda fakultas atau beda kampus. Selain itu, topik diskusi kamu pun lebih beragam, bukan hanya soal kuliahmu saja. Pengetahuan kamu juga lebih luas karena kamu bergaul dengan lebih banyak orang yang punya pengalaman berbeda-beda. Dengan jaringan yang semakin luas, lebih banyak kesempatan yang terbuka lebar bagimu di masa depan.

Menyalurkan minat dan bakat

Rutinitas kuliah yang kadang membosankan tentu harus diimbangi dengan penyaluran hobi. Nah, mengikuti UKM sesuai bidang yang kamu sukai bisa menjadi sarana refreshing di tengah padatnya kuliah. Pendidikan dan hobi bisa sejalan kok, asal kamu tahu bagaimana mengatur waktu yang ada. Lagipula, sesekali kamu pun butuh break dari aktivitas harian. Apa yang lebih baik untuk mengisi jeda tersebut selain menyalurkan hobi kamu lewat UKM di kampus?

Menambah pengalaman

Bergabung dengan organisasi mahasiswa berarti kamu siap juga menjadi salah satu pengurusnya. Keaktifan berorganisasi pasti memberikan pengalaman tersendiri bagi kamu. Jatuh bangun menjalankan organisasi, menyelenggarakan berbagai kegiatan, sharing ilmu dengan para junior, menimba pelajaran dari para senior, sampai bagaimana kamu mengatur waktu antara kuliah dan organisasi. Itulah mengapa, saat membuat CV kamu juga perlu mencantumkan pengalaman berorganisasi. Ini menjadi bukti bahwa selain IPK yang baik, kamu juga punya soft skill yang mumpuni.

Mengasah kepekaan sosial

Menjadi mahasiswa aktif berorganisasi, dapat membuatmu lebih peka pada lingkungan sekitar. Bukan, kamu tidak harus ikut demonstrasi atau organisasi garis keras untuk menunjukkan kepedulian sosial pada isu-isu terkini. Justru, organisasi mewadahi kepedulian kamu lewat kegiatan kecil yang diawali dari lingkungan sekitar. Misalnya, UKM yang kamu ikuti menyelenggarakan kegiatan bakti sosial ke panti asuhan, mendampingi anak-anak jalanan di rumah singgah, dan lain-lain. Plus, kamu juga bisa menerapkan pengetahuan yang kamu dapat dari perkuliahan langsung dalam kehidupan nyata.



Demikian 5 alasan mengapa mahasiswa aktif berorganisasi itu perlu. Pada akhirnya, keputusan memang tetap di tangan kamu. Namun, kamu punya pilihan untuk mengisi masa muda yang datang hanya sekali ini dengan hal-hal positif. Setuju?


sumber : educenter

Rabu, 12 Desember 2018

Mahasiswa Kupu-Kupu atau Kura-Kura?

Mahaisiwa kupu-kupu atau mahasiswa kura-kura-kura merupakan istilah yang tidak asing lagi dikalangan mahasiswa.


Sekilas Mengenai Mahasiswa kupu-kupu dan kura-kura

Mahasiswa kupu-kupu merupakan julukan mahasiswa yang melakukan kegiatan perkuliahan setelah itu pulang, sehingga dijuluki mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang). Sedangkan mahasiswa kura-kura merupakan julukan untuk mahasiswa yang setelah melakukan kegiatan perkuliahan, kemudian disibukkan dengan kegiatan rapat disebuah organisasi, sehingga dijuluki mahasiswa kura-kura (kuliah rapat-kuliah rapat). 

Tentunya mahasiswa kupu-kupu maupun mahasiswa kura-kura mempunyai beberapa pengaruh, baik pengaruh positif maupun negatif untuk mahasiswa itu sendiri. Mahasiswa kupu-kupu biasanya kurang memiliki wawasan, pengetahuan maupun pengalaman yang luas mengenai organisasi, karena tidak bergabung ke dalam organisasi, dan memilih untuk pasif dalam berorganisasi. 

Hal ini menyebabkan mahasiswa tidak memiliki wawasan, pengalaman dan pengetahuan yang luas terhadap organisasi maupun pengalaman lainnya. Namun ada sisi positif bagi mahasiswa kupu-kupu, yaitu mahasiswa kupu-kupu memiliki banyak waktu luang, karena tidak mempunyai kesibukan diluar.

Hal ini dapat dimanfaatkan mahasiswa kupu-kupu untuk mengerjakan tugas dari dosen. Selain itu mahasiswa kupu-kupu akan mempunyai banyak waktu luang untuk beristirahat dan menenangkan pikiran.

Sedangkan untuk mahasiswa kura-kura yang tergabung dalam kegiatan berorganisasi akan mempunyai wawasan , pengalaman, dan pengetahuan yang luas mengenai berorganisasi dari pada mahasiswa yang tidak bergabung ke dalam sebuah organisasi. 

Dengan bergabungnya kedalam organisasi menjadikan mahasiswa dapat bertukar pikiran ataupun pendapat antar organisasi dalam sebuah organisasi, sehingga akan menambah ilmu dan juga mental dalam hal berbicara ataupun berpendapat. 

Selain itu bila mengikuti organisasi juga akan menambah banyak teman. Sayangnya jika tidak dapat membagi waktu, maka mahasiswa kura-kura akan mengalami kekacauan masalah waktu. Mahasiswa kura-kura harus bisa membagi waktu antara kuliah dengan berorganisasi, karena perlu diingat, mahasiswa juga disibukkan dengan pemberian tugas dari dosen. 

Jadi mahasiswa kura-kura harus pintar-pintar membagi waktu. Jangan sampai karena terlalu sibuk dalam kegiatan berorganisasi menjadi lupa akan tugas-tugas yang diberikan dosen. Selain itu usahakan kegiatanorganisasi itu diluar jam kuliah, sehingga tidak mengganggu waktu kuliah kekacauan masalah waktu. 

Jadi kuliah lancar akan tetapi juga mempunyai kegiatan diluar kuliah yaitu berorganisasi.
Lalu bagaimana dengan kamu?
Termasuk mahasiswa kupu-kupu atau mahasiswa kua-kura???


sumber : ismailhasantkja